Merintis dari mencuci piring...sampe punya rumah

Gbr1.Rumahku

Tulisan saya yang lalu berhenti pada topik bagaimana akan memulai usaha jenis makanan terutama sea food tenda, tapi sedikit menengok perjalanan usaha saya sampai hari ini yang masih eksis hampir 12 tahun di dunia K-5. Berangkat dari orang desa yang sangat awam dengan gemerlapnya kota Jakarta bermodal ijazah SMAN 1 Tegal kebetulan waktu itu tahun 1989 ikut UMPTN dan diterima di IKIP Jakarta Jurusan Pend.Fisika setelah daftar ulang dari Rawamangun saya tidak tahu lagi harus melangkah kemana karena orang tua hanya berpesan bahkan mengingatkan bahwa untuk melanjutkan studi tak akan sanggup membiayai, meskipun saya tahu dalam benak orang tua sangat menginginkan anaknya jadi sarjana. Ditengah kebingungan tersebut saya ingat kata-kata orang bijak "Kalau kita berkata tidak sanggup maka sebenarnya kita sudah kehilangan kesempatan menjadi sanggup". Berawal dari angan-angan yang kuat timbul pertanyaan-pertanyaan untuk sekedar tempat kost saja masa gak bisa sih? Apakah kira-kira paman dan Uwak yang buka warteg boleh ditumpangi? Ataukah tetangga dekat yang punya usaha sea food mau ditumpangi? teringat pesan orang tua kembali kalau di Jkt hanya merepotkan orang lain mending pulang aja dan lupakan kuliah, akhirnya pesan itu saya tangkap supaya jangan ganggu2 paman dan uwak, pilihan terakhir dengan agak pesimis saya datang ke juragan sea food 48 di Jl.Garuda Kemayoran ketemu dengan Bp.Munawar lalu tanpa basa-basi memberanikan diri magang jadi tukang cuci di warung sea food dia, singkat cerita selama 7 tahun saya jadi tukang cuci piring dari jam 5 sore sampe jam 12 malam, paginya kuliah dan lulus S1 meskipun ditempuh hampir 7,5 th...... bagaimana sampai punya warung , lulus S2 Ui ...dan punya rumah di bintaro kata temen si' rumah mewah bo'(to be continued..)